Breaking News
Loading...
Tuesday, November 10, 2015

Desa Trunyan ( Desa Seribu Tengkorak ) Bali

11:34 AM
DREAMS46Desa Trunyan ( Desa Seribu Tengkorak ) Bali. Desa Trunyan adalah sebuah desa yang berada di pinggiran Danau Batur. Ada yang unik dan menarik dari Desa Seribu Tengkorak ini. Desa ini sering disebut Desa Seribu Tengkorak karena di desa ini anda akan menemukan mayat - mayat orang yang sudah meninggal tanpa dikubur ataupun dibakar sebagaimana mestinya. Proses penguburan mayat di sini terbilang unik karena para mayat tersebut diletakkan di atas permukaan tanah saja dan dibiarkan membusuk hingga tersisa tulang - belulangnya saja. mayat hanya ditutupi dengan sehelai kain yang menutupi tubuhnya saja dan sekelilingnya ditutupi dengan anyaman yang terbuat dari bambu. meskipun demikian, aroma busuknya tidak menebar ke mana - mana.


Tradisi penguburan mayat ini disebut Sema Wayah tetapi yang dikuburkan tidak semua mayat namun hanya orang - orang tertentu saja yang bisa dikuburkan di tempat tersebut. Sema Wayah hanya diperuntukkan bagi mereka yang meninggal secara wajar, telah berumah tangga, bujangan, dan anak kecil yang telah tanggal gigi susunya. Berbeda dengan orang yang meninggal karena kecelakaan akan dimakamkan di Sema Bantas sedangkan untuk bayi yang meninggal dimakamkan di Sema Muda. Begitulah peraturan di Desa Truyan, semua tempat penguburan sudah ditentukan berdasarkan proses kematian mayat tersebut.

Desa Truyan memiliki keunikan sehingga membuat daya tarik sendiri untuk wisatawan yang datang berkunjung ke tempat tersebut. Wisatawan bebas memotret atau mengambil gambar dari proses penguburan tersebut. Tapi jangan heran atau kaget jika menginjak tulang - tulang tengkorak yang berserakan ke mana - mana. Hanya orang yang punya nyali saja yang bsa mengunjungi tempat tersebut.


Desa Trunyan berlokasi di Kec. Kintamani, Kab. Bangli. Untuk ke sana ada dua cara yaitu melalui Pelabuhan Kedisan atau Desa Trunyan. Nah, tinggal siapkan nyali dan keberanian untuk berkunjung ke objek wisata yang cukup mistis tersebut di Desa Trunyan.

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer